Memahami Perbedaan dalam Gaya Closure di JavaScript

Saat menyelami pemrograman JavaScript, seseorang mungkin menemui berbagai gaya penulisan closure. Di antara yang paling mencolok adalah konstruktornama dan fungsi dieksekusi secara inline. Banyak pengembang sering kali bertanya-tanya apa yang membedakan kedua gaya ini dan apakah salah satu lebih disukai daripada yang lain. Dalam posting blog ini, kita akan menjelajahi perbedaan perilaku antara kedua gaya closure ini sekaligus mengevaluasi keuntungan dan kerugian mereka masing-masing.

Apa itu Closure?

Sebelum kita mendalami rincian masing-masing gaya, mari kita klarifikasi secara singkat apa itu closure dalam JavaScript. Closure adalah fungsi yang mempertahankan akses ke lingkup leksikalnya, bahkan ketika fungsi tersebut dieksekusi di luar lingkup tersebut. Aturan ini memungkinkan pola pemrograman yang kuat seperti enkapsulasi data dan fungsi pabrik.

Dua Gaya Closure

1. Konstruktornama

Gaya pertama dikenal sebagai konstruktornama, yang dapat didefinisikan sebagai berikut:

new function() { 
  // Kode Anda di sini
}

Pendekatan ini memanggil fungsi di mana Anda dapat mendefinisikan logika Anda. Kehadiran kata kunci new menunjukkan bahwa fungsi ini diperlakukan sebagai konstruktur.

2. Fungsi Dieksekusi Secara Inline

Gaya kedua adalah fungsi dieksekusi secara inline, yang terlihat seperti ini:

(function() {
  // Kode Anda di sini
})();

Dalam hal ini, fungsi dieksekusi segera, menyediakan cara cepat untuk menjalankan kode tanpa perlu menggunakan konstruktur.

Perbedaan Kunci Antara Kedua Gaya

Sekarang kita paham dasar-dasar masing-masing gaya, mari kita bandingkan mereka berdasarkan perilaku dan performa mereka.

Nilai Kembali

  • Perilaku Kembali:
    • Untuk konstruktornama, nilai kembali dari fungsi dapat bervariasi tergantung pada apakah objek dikembalikan secara eksplisit atau tidak.
    • Sebaliknya, fungsi dieksekusi secara inline tidak memiliki masalah ini; ia hanya dieksekusi tanpa mempertimbangkan objek.

Konteks this

  • Perilaku Konteks:
    • Ketika menggunakan new function(), nilai this di dalam fungsi merujuk pada objek baru yang sedang dibuat.
    • Sebaliknya, dalam fungsi dieksekusi secara inline, this merujuk pada konteks global (atau undefined dalam mode ketat) karena tidak menciptakan objek baru.

Pertimbangan Performa

  • Kecepatan:
    • Gaya new function() bisa lebih lambat karena diperlukan penciptaan objek baru untuk this.
    • Namun, perbedaan performa biasanya tidak signifikan kecuali Anda menjalankan volume kode yang tinggi. Umumnya disarankan untuk menghindari penggunaan closure yang kompleks dalam kode yang sensitif terhadap performa.

Mekanika Internal

  • Mekanisme internal dari ekspresi new dapat dirangkum sebagai berikut:
var tempObject = {};
var result = expression.call(tempObject);
if (result is not an object)
    result = tempObject;
  • Di sini, tempObject menerima prototipenya dari ekspresi sebelum panggilan. Fenomena ini merupakan bagian penting dari penanganan fungsi konstruktur oleh JavaScript.

Kesimpulan: Mana yang Harus Digunakan?

Memilih antara konstruktornama dan fungsi dieksekusi secara inline sering kali bergantung pada kebutuhan spesifik dari kode Anda.

  • Gunakan konstruktornama jika Anda perlu mengatur konteks this menjadi objek baru yang dibuat atau menangani nilai kembali yang perlu menjadi objek.
  • Pilih fungsi dieksekusi secara inline jika fokus Anda adalah mengeksekusi kode tanpa beban membuat objek baru.

Dalam sebagian besar skenario, mempertimbangkan performa dan keterbacaan, pengembang mungkin menemukan diri mereka lebih memilih fungsi dieksekusi secara inline, tetapi kedua gaya memiliki tempatnya masing-masing dalam ekosistem JavaScript. Memahami nuansa yang terlibat akan memberdayakan Anda untuk membuat keputusan yang lebih terinformasi dalam perjalanan coding Anda.

Selamat coding! Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau pengalaman tentang gaya closure, silakan bagikan di kolom komentar di bawah ini!